KNKT menyampaikan hasil investigasi akhir dan ditemukan bahwa kecelakaan terjadi bukan karena cuaca buruk ataupun human error.
By Rohimat Nurbaya 1 Desember 2015 15:37Money.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kaliman Tengah, pada 28 Desember 2014 lalu.
Investigator KNKT, Nur Chayo Utomo mengatakan, berdasarkan hasil investigasi dalam insiden tersebut, kecelakaan pesawat jenis Airbus itu tidak ada kaitannya dengan cuaca ataupun awan cumulonimbus.
"Hal ini diawali dengan retaknya Rudder Travel Limiter (RTL) yang lokasinya terdapat pada vertikal stabilizer," kata Nur Cahyo dalam jumpa pers di kantor KNKT, Jakarta, Selasa 1 Desember 2015.
Guna memastikan penyebab kerusakan, kemudian KNKT membawa komponen elektronik itu (RTL) ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Curug. Berdasarkan hasil investigasi, lanjut dia, kemudian ditemukan adanya retakan solder pada elektronik modul di RTL, sehingga menyebabkan hubungan yang berselang dan berakibat pada masalah berkelanjutan dan terus berulang.
"Komponen itu berada pada sayap pesawat. Di sana tidak ada AC, diduga kerusakan itu karena suhu yang ekstrem," terangnya.
Sementara, Mardjono Siswosuwarno, investigator KNKT lainnya menegaskan bahwa kecelakaan pesawat rute Surabaya-Singapura itu bukanlah akibat human error. Dugaan ini awalnya dikaitkan dengan laporan yang menyatakan bahwa saat musibah terjadi pesawat dikemudikan oleh co-pilot, sedang kapten pilot bertugas untuk memberikan pengarahan.
"Jadi tidak ada pengaruh cuaca, kecelakaan terjadi akibat kerusakan mesin. Tidak ada human error," tegasnya. (dwq)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus