1. HOME
  2. FOODILICIOUS
FOOD

Nikmatnya Bekerja Sambil Menyesap Secangkir Kopi di Trafique Coffee

"Kami ingin menciptakan suasana tempat ngopi layaknya di rumah yang nyaman"

By Azalia Amadea 8 Agustus 2016 19:05
Cappuccino dan Croissant, Trafique Coffee (Money.id/Azalia Amadea)

Money.id - Bagi para pekerja industri kreatif, bekerja tidak hanya dilakukan di belakang meja kantor saja. Mereka dapat bekerja di mana saja, misalnya saja di kedai kopi seperti Trafique Coffee. Coffee house yang terletak di Jalan Hang Tuah nomor 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini menyuguhkan suasana tempat bekerja yang nyaman dan tenang.

Tidak hanya sebagai tempat bekerja (working space) sesuai namanya tentu Trafique Coffee juga menyuguhkan aneka menu minuman kopi. Usaha tempat ngopi yang dimiliki oleh Devina Sugialam ini sudah ada sejak 1 Juni 2014.

Devina memang salah satu penggemar kopi yang senang berjalan-jalan sambil mencicipi berbagai macam kopi hingga ke luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan adanya tiga lemari kaca yang terletak di salah satu sudut kafe.

Lemari kaca tersebut berisi berbagai macam cangkir koleksi Devina dari berbagai negara, namun didominasi oleh cangkir asal Indonesia.

"Awalnya kita mengadaptasi dari suasana rumah yang kita bawa ke coffee house. Sehingga kami ingin menciptakan suasana tempat ngopi layaknya di rumah yang nyaman," kata Andrea Yudiaswara, Manajer Operasional Trafique Coffee yang ditemui Money.id di Jakarta, Senin 8 Agustus 2016.

Coffee house yang interiornya didominasi bata putih ini menargetkan pasar orang-orang yang bekerja di industri kreatif. Mereka yang bekerja sebagai entrepreneur, freelancer dan desainer sangat pas menjadikan Trafique Coffe sebagai tempat bekerja. 

Suasana Trafique Coffee, Jakarta
© 2016 money.id/Azalia Amadea

Memang kebanyakan pengunjung Trafique Coffee yang datang adalah para pekerja lepas dengan rentang usia 25-45 tahun dan didominasi perempuan. Sambil bekerja mereka dapat menikmati secangkir kopi segar dengan harga dari Rp25 ribu-Rp45 ribu.

Kopi yang digunakan berasal Indonesia. Untuk kopi favoritnya adalah expresso yang menggunakan kopi asal Bone, Sulawesi. Selain itu, Trafique Coffee juga menggunakan kopi Indonesia lainnya seperti Yellow Caturra (Flores), Pitaloka dan Arumanis (Jawa Barat).

"Alasan kami hanya menggunakan kopi asal Indonesia saja karena kami ingin mendukung produk-produk lokal," kata pria berkacamata tersebut.

Selain kopi, ada juga menu makanan dan camilan. Untuk menu makanan utamanya dibagi dalam tiga waktu yaitu menu sarapan, makan siang dan makan malam. Di mana pilihan menu makanannya juga akan berbeda sesuai tiga pembagian waktu tersebut.

Namun diakui Andrea, menu makan favorit pengunjung Trafique Coffee adalah chicken darlings yaitu sajian ayam yang disaute kemudian dilengkapi dengan sayuran seperti wortel, kentang, brokoli dan disiram saus carolina yang bercita rasa asam manis.

Dalam sehari, pengunjung Trafique Coffee berkisar 45-65 orang pada hari biasa, dan 75-95 orang ketika akhir pekan. Rata-rata omzet Trafique Coffee juga tidak tanggung-tanggung yaitu Rp200 juta-Rp250 juta per bulannya.

Trafique Coffee memiliki total kapasitas 60 tempat duduk, yang buka setiap hari pukul 09.00-22.00 WIB. Ke depannya Trafique Coffee yang juga satu manajemen dengan Yellow Truck Coffee menargetkan akan membuka cabang baru di daerah wisata seperti Bali dan Lombok. (poy)

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section