1. HOME
  2. FINANCE
FACEBOOK

Deretan Perusahaan Raksasa yang Boikot Facebook

Perusahaan-perusahaan raksasa itu menyetop pemasangan iklan di Facebook.

By Ismoko 30 Juni 2020 14:28
Facebook

Money.id - Facebook kembali dirundung masalah. Sejumlah perusahaan besar menarik dananya untuk berpromosi di platform media sosial terbesar dunia tersebut. Perusahaan raksasa milik Mark Zuckerberg ini dianggap gagal mencegah persebaran kebencian (hate speech).

Dikutip dari CNN, Senin 29 Juni 2020, penarikan dana promosi di Facebook salah satunya dilancarkan raksasa produk barang konsumsi, Unilever. Perusahaan asal Peranis ini menarik iklan di Amerika Serikat dari Facebook, Instagram, dan Twitter.

Unilever beralasan pengguna tiga media sosial sering membahas kondisi politik yang terpolarisasi, termasuk embel-embel ujaran kebencian.

Komitmen perusahaan untuk menahan berpromosi di tiga platform sosial media itu akan berlangsung hingga akhir 2020. Pemilik merek Dove, Pepsodent, dan lain-lain ini akan mengawasi dan meninjau ulang pembatasan iklan ke depannya seiring dengan perilaku masyarakat.

Keputusan perusahaan raksasa dunia mengurangi belanja iklan di sosial media membuat saham ketika perusahaan platform tersebut anjlok 7 persen pada minggu lalu.

Unilever Tak Sendirian

Selain Unilever, merek-merek lainnya yang menarik iklannya dari Facebook adalah Starbucks. Jejaring kedai kopi ini memutuskan untuk menghentikan semua iklan di media sosial, termasuk Facebook.

Sekadar informasi, pada 2019, Starbucks menganggarkan dana US$94,8 juta atau sekitar Rp1,34 triliun untuk beriklan di Facebook.

Ada juga Honda yang mencabut iklannya dari Facebook dan Instagram. Pencabutan iklan ini sejalan dengan misi perusahaan, yaitu melawan kebencian dan rasisme.

Perusahaan fesyen Levi Strauss (Levi’s) juga menarik iklannya dari Facebook dan Instagram. Keputusan ini diambil karena Facebook gagal menyetop penyebaran ujaran kebencian dan misinformasi.

Coca Cola juga menghentikan semua iklan di media sosial, tak hanya Facebook. Penghentian iklan itu berlangsung selama 30 hari, dimulai dari Juli 2020. Melalui keputusan itu, perusahaan minuman ringan ini meminta media sosial untuk mengendalikan kebencian, kekerasan, dan konten yang tidak pantas.

“ Kami akan meminta mereka tahu bahwa kami menginginkan akuntabilitas yang tinggi, aksi, dan transparansi dari mereka,” ujar perusahaan.

Harta Mark Zuckerberg Amblas 

 

Aksi boikot ini turut berdampak kepada sang pendiri, Mark Zuckerberg. Dikutip dari Liputan6.com yang melansir Phone Arena, Mark dikabarkan kehilangan kekayaannya sebesar US$7 miliar (Rp99,32 triliun). Hal ini disebabkan oleh penurunan harga saham Facebook.

Meskipun merosot tajam, Zuckerberg masih mengantongi kekayaan senilai US$82,3 miliar (Rp1.165,52 triliun).

Sekadar informasi, menanggapi pemboikotan iklan, dia sempat membahasnya kepada karyawan dan mengumumkan sejumlah perubahan soal kebijakan di Facebook. Salah satunya adalah menandai unggahan yang melanggar aturan.

(i)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section